Polycam dalam Dokumentasi Warisan Digital: Fotogrametri Mobile pada Bangunan Bersejarah
Polycam in Digital Heritage Documentation: Mobile Photogrammetry of Historical Building
DOI:
https://doi.org/10.55173/wastu.v7i1.63Keywords:
Photogrammetry, Polycam, Arsitektur Kolonial, Dokumentasi Digital, Bangunan BersejarahAbstract
Penelitian ini membahas penerapan teknologi mobile photogrammetry menggunakan aplikasi Polycam sebagai metode dokumentasi digital warisan arsitektur kolonial di Indonesia. Studi kasus difokuskan pada patung singa pada fasad Gedung Singa Surabaya, karya kolaboratif tiga maestro seni Belanda: Hendrik Petrus Berlage, Joseph Mendes da Costa, dan Jan Toorop. Sebagai elemen artistik yang memiliki nilai simbolik dan historis tinggi, patung ini didokumentasikan untuk mendemonstrasikan potensi teknologi berbasis ponsel dalam pelestarian warisan budaya. Proses dokumentasi dilakukan menggunakan perangkat Samsung A55 dengan mode photo capture pada Polycam. Tantangan utama dalam akuisisi data adalah getaran kendaraan berat, gangguan visual lalu lintas, serta perubahan intensitas cahaya akibat lokasi gedung yang berada di kawasan padat Jalan Rajawali, Surabaya. Strategi pemindaian dilakukan secara presisi pada waktu pagi hari untuk meminimalkan gangguan lingkungan. Hasil model 3D menunjukkan representasi bentuk dan tekstur yang akurat, meskipun terdapat keterbatasan pada detail mikro dan pencahayaan tertentu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Polycam memiliki potensi signifikan sebagai alat dokumentasi digital yang mudah diakses, efisien, dan inklusif, terutama untuk objek arsitektur kolonial berukuran sedang. Pendekatan ini dapat mendukung pelestarian digital warisan budaya serta mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi arsitektur bersejarah di Indonesia.






