Co-Working Space Di Surabaya Dengan Pendekatan Arsitektur Hijau

Authors

  • Maulidia Dewi Nur Aini Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya, Indonesia
  • Tisa Angelia Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya, Indonesia
  • Ikamto Budiman Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.55173/wastu.v6i2.43

Keywords:

Co-Working Space, Arsitektur Hijau, Kota Surabaya, Freelancer

Abstract

Pada era sekarang ini, freelancer semakin hari semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, di Indonesia terdapat 33,34 juta orang bekerja sebagai freelancer dan pemilik bisnis kecil hingga Agustus 2021. Angka tersebut naik 4,32 juta orang atau 26 persen dari tahun sebelumnya. Serta berdasarkan data sribulancer.com (start up yang mewadahi freelancer), Surabaya merupakan kota dengan peringkat ketiga yang memiliki freelancer terbanyak. Kota Surabaya saat ini belum memiliki wadah yang memadai untuk memfasilitasi kegiatan bekerja secara fleksibel. Freelancer, mahasiswa dan organisasi-organisasi kecil biasanya melakukan aktivitas di cafe atau warung kopi, tempat seperti ini memiliki kekurangan seperti tingkat privasi rendah, polusi dan kebisingan. Diperlukan suatu wadah berupa co-working space, yang mampu memfasilitasi kegiatan bekerja secara fleksibel. Dengan hadirnya co-working space di Surabaya ini diharapkan dapat mewadahi dan memfasilitasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bekerja secara fleksibel di Surabaya. Melalui penyediaan tempat ini, dengan pendekatan arsitektur hijau dan fasilitas yang memadai diharapkan menjadi tempat yang nyaman bagi kalangan masyarakat yang membutuhkan ruang kerja bersama secara fleksibel.

 

Downloads

Published

2025-04-30

Issue

Section

Articles