Konsep Desain Ruang Pemulihan (Healing Space) Untuk Korban Letusan Gunung Semeru 2021 melalui Pendekatan Arsitektur Vernakula
DOI:
https://doi.org/10.55173/wastu.v5i1.32Keywords:
Healing Space, Joglo, Korban Bencana Alam, Ruang Terbuka, Arsitektur VernakularAbstract
Bekerja sama dan saling membantu satu sama lain atau yang sering disebut gotong royong, merupakan kebiasaan masyarakat di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini akan semakin terlihat ketika masyarakat berada dalam kondisi yang sama seperti bencana alam, dimana berkumpul dan saling membantu merupakan upaya untuk saling menguatkan satu sama lain. Keberadaan ruang terbuka yang baik akan menjadi tempat yang sangat dibutuhkan oleh para korban bencana alam erupsi Gunung Semeru, Lumajang 2021 untuk berkumpul bersama dan menjadi salah satu sarana untuk penyembuhan. Sehingga perlu adanya penyediaan ruang terbuka dengan desain yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam memulihkan kondisi sebagai korban bencana alam, serta memperhatikan kebijakan dan kondisi alam yang ada.Metodologi yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur dan wawancara mendalam kepada arsitek dan pemilik kebijakan tentang desain yang paling sesuai dengan kondisi masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang 2021. Sedangkan pendekatan Arsitektur Vernakular digunakan untuk konsep desain arsitektur yang memadukan antara teknik, budaya dan lingkungan dalam proses dan hasil desain. Hasil dari penelitian ini adalah konsep desain fasilitas sosial berupa ruang-ruang seperti taman dan masjid, balai pertemuan yang menggunakan arsitektur Jawa (Joglo) dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya.